Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta
layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut
pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server,
dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
1. LAN
LAN adalah singkatan dari Lokal Area Network. LAN terdiri dari beberapa
komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. Pada jaringan ini setiap
komputer dapat mengakses data dari komputer lain. Selain itu komputer
yang terhubung dalam LAN juga dapat menjalankan hardware seperti printer
dari komputer lain , chating dengan pemilik komputer lain, main game
bareng. Jumlah komputer yang terhubung pada LAN relatif kecil, misalnya
komputer-komputer di rumah, di warnet, di tempat kos, dan di beberapa
tempat lain yang mana komputer yang termasuk di dalam LAN berada dalam
satu bangunan. Setiap komputer yang terhubung pada LAN mempunyai IP
address yang berbeda. Komputer di dalam LAN terhubung melelui ethernet
atau dapat juga dengan wireless teknologi yang berkecepatan antara
10-10000 Mbps. LAN yang menggunakan teknologi wireless biasa disebut
wireless LAN. Pada umumnya wireless LAN lebih mahal dibanding dengan LAN
yang menggunakan kabel, karena harga hardware untuk wireless LAN lebih
mahal. Wireless LAN digunakan hanya jika pada tempat tersebut tidak
memungkinkan dipasang kabel. Wireless LAN juga mempunyai beberapa
keunggulan antara lain lebih fleksibel sehingga komputer yang terhubung
wireless LAN dapat dipindahkan ke tempat lain yang masih dalam
jangkauan, instalasi serta perlengkapan yang digunakan juga lebih
sedikit dan "invisible". Akan tetapi wireless LAN juga mampunyai
kekurangan antara lain keamanan dari jaringan kurang, wilayah yang
tercakup dalam jaringan terbatas pada wilayah yang dapat dijangkau oleh
gelombang radio dari wireless LAN, kecepatan transfer data pada wireless
LAN juga lebih lambat daripada LAN dengan kabel.
1. Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing)
2. Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing)
3. File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat
diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua
karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan
sehingga keamanan data terjamin
4. File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol
2. MAN
Sebuah MAN, biasanya meliputi area dari beberapa LAN atau bisa juga
disebut dengan LAN yang memiliki jangkauan yang lebih besar, misalnya
antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi atau Negara
bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan
kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.
Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN adalah
suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi
yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,
pemerintahan, dan sebagainya. Jangkauan dari MAN ini antara 10 hingga 50
km. MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan
antar kantor-kantor antar satu kota atau antara pabrik/instansi dan
kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

Di dalam jaringan, MAN hanya memiliki satu atau dua buah kabel yang
fungsinya untuk mengatur paket data melalui kabel output. Namun ada
alasan utama untuk memindahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah
ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang
diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue
Dual Bus) atau 802.6 menurut standart
IEEE.DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua computer dihubungkan.
KELAMAHAN DAN KELEBIHAN JARINGAN MAN
Keuntungan dari Jenis Jaringan Komputer MAN ini diantaranya adalah
cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi
lebih efisien, mempermudah dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam
jaringan menjadi lebih baik.
Kerugian dari Jenis Jaringan Komputer MAN seperti lebih banyak
menggunakan biaya operasional, dapat menjadi target operasi oleh para
Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi, dan untuk memperbaiki
jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama.
MAN DI INDONESIA
Contoh jaringan MAN di Indonesia misalnya saja:
- Jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah
Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.
Misalnya Bank Mandiri yang ada diseluruh wilayah
Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
2. Jaringan internet antar gedung dalam kampus (contohnya USUNETA di UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)
USUNETA adalah logo untuk menunjukkan suatu produk layanan akses
jaringan intranet (USUnet) kampus USU. Jaringan kampus ini menggunakan
wired dan
wireless media. Teknologi
wired media menggunakan kabel serat optik (FO) dan kabel UTP (
unshielded twisted pairs)
. Kabel serat optik (jenis
multimode dengan
kapasitas maksimal 1 Gbps) digunakan untuk menghubungkan gedung-gedung
utama di dalam kampus yang saat ini memiliki jarak sekitar 8.500 meter.
Jaringan kabel ini akan terus dikembangkan yang ditujukan selain untuk
perluasan jangkauan, juga untuk
back-up jaringan dengan alternatif
routing ketika terjadi gangguan pada jalur tertentu.
USUnet terhubung ke internet melalui Astinet milik PT Telkom, dengan kapasitas
bandwidth saat ini adalah 30 Mbps. Jaringan kampus terhubung ke salah satu BTS
(base transmission station) PT
Telkom terdekat menggunakan kabel serat optik sepanjang 5.000 meter.
Kapasitas bandwidth internet telah mencapai kapasitas minimum sesuai
dengan standar DIKTI yaitu 1 Kb per mahasiswa. Untuk mendukung berbagai
aplikasi yang dibutuhkan USU, saat ini digunakan 25 unit server pusat
yang terpasang di gedung PSI.
3. WAN
Jaringan WAN
Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer
local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara
fisik bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas
geography – lintas negara dan benua. Ada beberapa Teknologi
Jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN,
ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang
memisahkan jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media
transmisi yang berbeda, maupun hardware dan protocol yang berbeda pula
dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih
rendah dibanding LAN.
Komunikasi Jaringan WAN
Teknologi
Jaringan WAN bergantung pada fihak ketiga dalam
hal ini perusahaan penyedia layanan Telecommunication yang menyediakan
layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan LAN dimana
koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital
/ komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.
Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-2 komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN.
Gb 1 Diagram koneksi WAN
- DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link
jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah
pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer
atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan
jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan
piranti DCE disisi ujung lainnya.
- Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface
jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah
pelanggan.
- Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju
kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan
tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic
atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
- DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti
(biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan
juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut
sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU
disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa
saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan
fungsi yang berbeda.
- WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central
office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa
bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama
bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN
cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon,
menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat
tujuannya.
- PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan
carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung
dengan WAN cloud.
Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung
pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan. Disini tidak lagi
dibahas mengenai teknologi jaringan WAN dalam koneksi WAN yang sudah dibahas sebelumnya, yang secara pokok ada tiga macam berikut ini:
- Koneksi Dedicated
- Jaringan Circuit-switched
- Jaringan Packet-switched
Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi
yang selalu tersedia kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit
switched perlu melakukan suatu pembentukan koneksi via semacam mekanisme
dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam suatu
konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) – router secara automatis
membuka koneksi jika ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai
dengan access-list rule), dan akan menutup sendiri jika line dalam
keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.
Layanan Jaringan WAN
Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa layanan koneksi WAN yaitu sebagai berikut:
PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan
teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam
komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan
circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line
(always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital
(komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data
tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
Leased lines
Leased line adalah jenis dedicated
dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang
bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu
koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi
leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai
kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan
WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk
pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI.
Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket
switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital.
Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di
setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)
- Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.
- X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
- X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
- Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay
dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi
jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line
digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI.
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards
pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun
digital.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan
koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari
kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara
simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua
jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
- Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih
muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell
dengan panjang bervariable
- Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
- Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
- Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
- Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay
dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay
melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol
internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya
kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.
Hardware WAN
Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda
koneksikan. Setiap protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang
berbeda untuk hardware dan media transmisinya. Akan tetapi anda
mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan hardware WAN
selalu compatible dengan layanan WAN.
Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware
apa yang akan dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik
demarc. Local loop biasanya kabel tembaga, kabel yang sama dengan
digunakan untuk layanan telpon.
Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya
menentukan berapa besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal
analog atau digital. Berikut dijelaskan dua metoda dalam
mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.
POTS (plaint old telephone services)
Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:
- Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
- Sinyal analog digunakan melalui local loops
- Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.
- Batas efektif line sebatas 56 Kbps
T-Carriers
Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut ini:
- Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
- Menggunakan sinyal digital
- Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:
- T1 (24 channels)
- E1 (31 channel)
Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line
yang menggunakan 24 channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line
DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut jenis data (yaitu: data,
digitized voice, digitized video).
Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk
menghubungkan ke WAN dan juga format signal yang tepat untuk jenis
koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem mengkonversikan sinyal
analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua
hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:
Multiplexer
Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua
atau lebih piranti kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima,
multiplexer memisahkan sinyal-2 gabungan ini.
- Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda
pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda
sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
- Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang
berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket
dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot
waktu yang berbeda.
CSU/DSU
Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU)
menghubungkan sebuah jaringan dengan line kecepatan tinggi seperti T1.
Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam format frame
yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan
fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga
atau dibangun integral kedalam router.
- CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo
feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical
- DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames
dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan
pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing,
dan regenerasi sinyal.
Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk
konektivitas WAN, seperti synchronous serial protocols atau asynchronous
protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara
DCE dan DTE kepada waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim
data frame yang besar sejalan dengan waktu clock dan baud-rate. Ia
menggunakan bandwidth secara effisien.
Protocol signal synchronous meliputi:
- V.35
- RS-232 (EIA/TIA)
- X.21
- RS-449
- RS-530
Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:
Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan jumlah pin 25 dsb.
Protocol asynchronous
Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap
paket yang dikirim ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima
untuk menggunakan clock yang sama. Sinyal protocol asynchronous adalah
paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia juga menambahkan
overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat
baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:
- V.90
- V.42
- V.35
- V.34
- V.32, V.32bits, V.32turbo
- V.22
Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:
- RJ-11 (2 kabel)
- RJ-45 (4 kabel)
- RJ-48
Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN
Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit
sinyal. Protocol layer Data link mengendalikan beberapa atau semua
fungsi2 berikut:
- Error checking dan koreksi
- Pembentukan link
- Komposisi frame-field
- Point-to-point flow control
Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau
format frame. Metoda encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level
data link control). Tergantung pada layanan WAN dan metoda koneksi,
beberapa metoda encapsulation meliputi:
- Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
- LAPB untuk jaringan2 X.25
- LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
- PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
- Cisco/IETF untuk jaringan frame relay